Untuk menuju pulau ini bisa menggunakan perahu nelayan (perahu dengan
mesin tempel) dan memerlukan waktu tempuh tidak lebih dari 0,5 jam. Di
pulau ini berdiri sebuah mercu suar yang digunakan sebagai tanda batas
daratan bagi kapal-kapal berbadan besar.
Letak Pulau Mandalika ini berhadap-hadapan langsung dengan lokasi wisata
Benteng Portugis yang terletak persis di pinggir pantai desa Ujung
Watu. Desa ini termasuk ke dalam wilayah kecamatan Keling yang masih
dalam wilayah Kabupaten Jepara, dan berdekatan pula dengan perbatasan
Kabupaten Pati, di sebelah utara kawasan pegunungan Muria.
Mandalika adalah kepulauan yang bisa dilihat jelas dari Benteng Portugis
di daerah Keling - Jepara. Mandalika hanya berjarak 500 meter dari
bibir tebing Benteng Portugis. Jalur Kapal Kartini Karimunjawa-Jepara
melintas di antara Benteng Portugis dan pulau Mandalika.
Pulau Mandalika terdapat mercusuar dan beberapa perumahan karyawan.
Terdapat pula tanaman yang khas di Mandalika yang bernama Nongko Celeng.
Pohon ini mengeluarkan buahnya dari dalam tanah, arah pada akarnya.
Terdapat pula makam seorang nayaka dari Ratu Kalinyamat (Kerajaan
Kalinyamat) yang bernama Sayid Ustman.
Seturut cerita rakyat sekitar, pusaran air itu adalah pintu gerbang
Keraton Luweng Siluman yang dirajai oleh Siluman Bajul Putih. Setiap ada
orang berkulit putih seperti bangsa Portugis pastilah tersedot ke dalam
laut hilang entah kemana. Kejadian itu sesuai dengan sumpah Siluman
Bajul Putih ketika dikalahkan oleh Ki Leseh. Siluman itu bersumpah kalau
ada orang yang berkulit putih seperti kulitnya lewat di atas pintu
gerbang Luweng Siluman itu, akan disedot ke dalam laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar